Jumat, 17 April 2015

Makalah Teori Sastra Strukturalisme

Makalah Teori Sastra Strukturalisme



MAKALAH
“ TEORI SASTRA”


Oleh

                                NAMA           :  Yitran Ludani
                                                NIM                :  14 421 025
                                                KELAS          :  A / SEMESTER  1




UNIVERSITAS NEGERI MANADO
FAKULTAS BAHASA DAN SENI
PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA
2014

KATA  PENGANTAR

Puji syukur penyusun naikkan kepada Tuhan Yang Maha Pengasih dan Penyanyang kerena pimpinan-NYA sehungga penyusun dapat menyelesaikan makalah ini.
Makalah ini dibuat untuk memenuhi penilaian dalam mata kuliah Teori Sastra, dalam penyusunan makalah ini penyusun menyadari bahwa masih banyak kekurangan yang terdapat didalamnya. Oleh karena itu penyusun mengharapkan kritik dan saran yang membangun untuk menjadikan motifasi dalam perbaikan dihari kedepan nantinya. Terima Kasih.


                                   
                       
                                   




                                                                                   




                                                                                                Tondano,      Desember    2014
                                                                                                            Penyusun,


                                                                                                            Yitran Ludani


DAFTAR  ISI


KATA PENGANTAR………………………………………………..........................................................................2
DAFTAR ISI…………………………………………………………………………………………………….........3
BAB  I  PENDAHULUAN ……………………………………………………………………………………...…...4
A.      Latar Belakang…………………………………………………………………………...............................4
B.      Rumusan Masalah………………………………………………………………………………………….5
C.      Tujuan Penulisan…………………………………………………………………………………………...5
BAB  II  PEMBAHASAN …………………………………………………………………………………………...6
A.      Pengertian Psikologi ……………………………………………………………………………………….6
B.      Pengertian Teori Strukturalisme …………………………………………………………………………7
C.      Pengertian Psikologi Sastra para Ahli ……………………………………………………………………8
D.      Kelemahan dan Keilmiahan Teori Strukturalisme ……………………………………………………...9
E.      Soal dan Jawaban …………………………………………………………………………………………..9
BAB  III PENUTUP ………………………………………...………………………………………………………12
A.      KESIMPULAN ……………………………………………………………………………………………12
B.      SARAN ……………………………………………………………………………………………………..13













BAB  I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang

1.      Teori Strukturalisme

Secara Etimologis struktur berasal dari kata Structure,  bahasa latin yang berarti bentuk atau bangunan. Struktur berasal dari kata Structura (Latin) = bentuk, bangunan (kata benda). System (Latin) = cara (kata kerja). asal usul strukturalis dapat dilacak dengan Poetica  Aristoteles, dalam kaitannya dengan tragedi, lebih khusus lagi dalam pembicaraannya mengenai plot. Plot memiliki ciri-ciri: kesatuan, keseluruhan, kebulatan, dan keterjalinan (Teeuw, 1988: 121-134). Strukturalisme berasal dari bahasa Inggris, structuralism; latin struere (membangun), structura berarti bentuk bangunan. Secara Etimologis struktur berasal dari kata Structura, bahasa latin yang berarti bentuk atau bangunan.

2.      Psikologi Sastra
Psikologi Sastra adalah analisis teks dengan mempertimbangkan relevansi dan peranan studi psikologis. Artinya, psikologi turut berperan penting dalam penganalisisan sebuah karya sastra dengan bekerja dari sudut kejiwaan karya sastra tersebut baik dari unsur pengarang, tokoh, maupun pembacanya. Dengan dipusatkannya perhatian pada tokoh-tokoh, maka akan dapat dianalisis konflik batin yang terkandung dalam karya sastra. Jadi, Secara umum dapat disimpulkan bahwa hubungan antara sastra dan psikologi sangat erat hingga melebur dan melahirkan ilmu baru yang disebut dengan “Psikologi Sastra”.




B.     Rumusan Masalah

1.1. Psikologi sastra
Adapun rumusan masalah yang dapat kami simpulkan berdasarkan latar belakang diatas yaitu :
  1. Apakah defenisi Psikologi Sastra?
  2. Jelaskan penelitian psikologi sastra?
  3. Jelaskan konsep umum Psikoanalisis didalam sastra?

1.2. Teori Strukturalisme
Dari permasalahan yang penyusun angkat, dapat dirumuskan masalah sebagai berikut :
1.    Apa yang dimaksud dengan teori sastra strukturalisme?
2.    Bagaimana Keilmiahan dan kelemahan Teori sastra Strukturalisme?

C.    Tujuan Penulisan

1.1. Psikologi Sastra
Tujuan dari penulisan makalah ini yaitu penulis sangat berharap makalah ini dapat menjadi referensi bagi kita sebagai mahasiswa maupun khalayak umum yang membacanya agar lebih mengetahui tentang Psikologi sastra .
1.2. Teori Strukturalisme
Tujuan penulisan makalah ini untuk memenuhi tugas mata kuliah Teori Sastra sekaligus sebagai pembelajaran yang merupakan salah satu tempat untuk mendapatkan pengetahuan tentang Teori Sastra.




BAB II
PEMBAHASAN

A.    Pengertian Psikologi Sastra
Psikologi secara sempit dapat diartikan sebagai ilmu tentang jiwa. Sedangkan sastra adalah ilmu tentang karya seni dengan tulis-menulis. Maka jika diartikan secara keseluruhan, psikologi sastra merupakan ilmu yang mengkaji karya sastra dari sudut kejiwaannya. Menurut Wellek dan Austin (1989:90), Istilah psikologi sastra mempunyai empat kemungkinan pengertian. Yang pertama adalah studi psikologi pengarang sebagai tipe atau sebagai pribadi. Yang kedua adalah studi proses kreatif. Yang ketiga studi tipe dan hukum-hukum psikologi yang diterapkan pada karya sastra. Dan yang keempat mempelajari dampak sastra pada pembaca (psikologi pembaca). Pendapat Wellek dan Austin tersebut memberikan pemahaman akan begitu luasnya cakupan ilmu psikologi sastra. Psikologi sastra tidak hanya berperan dalam satu unsur saja yang membangun sebuah karya sastra. Mereka juga menyebutkan, “Dalam sebuah karya sastra yang berhasil, psikologi sudah menyatu menjadi karya seni, oleh karena itu, tugas peneliti adalah menguraikannya kembali sehingga menjadi jelas dan nyata apa yang dilakukan oleh karya tersebut”
Menurut Ratna (2004:350), “Psikologi Sastra adalah analisis teks dengan mempertimbangkan relevansi dan peranan studi psikologis”. Artinya, psikologi turut berperan penting dalam penganalisisan sebuah karya sastra dengan bekerja dari sudut kejiwaan karya sastra tersebut baik dari unsur pengarang, tokoh, maupun pembacanya. Dengan dipusatkannya perhatian pada tokoh-tokoh, maka akan dapat dianalisis konflik batin yang terkandung dalam karya sastra.. Secara umum dapat disimpulkan bahwa hubungan antara sastra dan psikologi sangat erat hingga melebur dan melahirkan ilmu baru yang disebut dengan “Psikologi Sastra”. Artinya, dengan meneliti sebuah karya sastra melalui pendekatan Psikologi Sastra, secara tidak langsung kita telah membicarakan psikologi karena dunia sastra tidak dapat dipisahkan dengan nilai kejiwaan yang mungkin tersirat dalam karya sastra tersebut.
B. Pengertian Teori Strukturalisme
Teori strukturalisme sastra merupakan sebuah teori pendekatan terhadap teks-teks sastra yang menekankan keseluruhan relasi antara berbagai unsur teks. Unsur-unsur teks secara berdiri sendiri tidaklah penting. Unsur-unsur itu hanya memperoleh artinya di dalam relasi, baik relasi asosiasi ataupun relasi oposisi. Relasi-relasi yang dipelajari dapat berkaitan dengan mikroteks (kata, kalimat), keseluruhan yang lebih luas (bait, bab), maupun intertekstual (karya-karya lain dalam periode tertentu). Relasi tersebut dapat berwujud ulangan, gradasi, ataupun kontras dan parodi (Hartoko, 1986: 135-136).
Istilah kritik strukturalisme secara khusus mengacu kepada praktik kritik sastra yang mendasarkan model analisisnya pada teori linguistik modern. Tetapi umumnya strukturalisme mengacu kepada sekelompok penulis di Paris yang menerapkan metode dan istilah-istilah analisis yang dikembangkan oleh Ferdinan de Saussure (Abrams, 1981: 188-190). Strukturalisme menentang teori mimetik, yang berpandangan bahwa karya sastra adalah ( tiruan kenyataan), teori ekspresif, yang menganggap sastra pertama-tama sebagai ungkapan perasaan dan watak pengarang, dan menentang teori-teori yang menganggap sastra sebagai media komunikasi antara pengarang dan pembacanya.
Teori strukturalisme memiliki latar belakang sejarah evolusi yangcukup panjang dan berkembang secara dinamis. Dalam perkembangan itu terdapat banyak konsep dan istilah yang berbeda-beda, bahkan saling bertentangan. Misalnya, strukturalisme di Perancis tidak memiliki kaitan erat dengan strukturalisme ajaran Boas, Sapir, dan Whorf di Amerika. Akan tetapi semua pemikiran strukturalisme dapat dipersatukan dengan adanya pembaruan dalam ilmu bahasa yang dirintis oleh Ferdinand de Saussure. Jadi walaupun terdapat banyak perbedaan antara pemikir-pemikir strukturalis, namun titik persamaannya adalah bahwa mereka semua memiliki kaitan tertentu dengan prinsip-prinsip dasar linguistik Saussure (Bertens, 1985: 379381).
-Ferdinand de Saussure meletakkan dasar bagi linguistik modernmelalui mazhab yang didirikannya, yaitu mazhab Jenewa. Menurut Saussure prinsip dasar linguistik adalah adanya perbedaan yang jelas antara signifiant (bentuk, tanda, lambang) dan signifie (yang ditandakan), antara parole (tuturan) dan langue (bahasa), dan antara sinkronis dan diakronis. Dengan klasifikasi yang tegas dan jelas ini ilmu bahasa dimungkinkan berkembang menjadi ilmu yang otonom, di mana fenomena bahasa dapat dijelaskan dan dianalisis tanpa mendasarkan diri atas apa pun yang letaknya di luar bahasa. Saussure membawa perputaran perspektif yang radikal dari pendekatan diakronik ke pendekatan sinkronik. Sistem dan metode linguistik mulai berkembang secara ilmiah dan menghasilkan teori-teori yang segera dapat diterima secara luas. Keberhasilan studi linguistik kemudian diikuti oleh berbagai cabang ilmu lain seperti antropologi, filsafat, psikoanalisis, puisi, dan analisis cerita.
Struktur bukanlah suatu yang statis, tetapi merupakan suatu yang dinamis karena didalamnya memiliki sifat transformasi. Karena itu, pengertian struktur tidak hanya terbatas pada struktur (structure), tetapi sekaligus mencakup pengertian proses menstruktur (structurant) (Peaget dalam Sangidu, 2004: 16). Dengan demikian, teori struktural adalah suatu disiplin yang memandang karya sastra sebagai suatu struktur yang terdiri atas beberapa unsur yang saling berkaitan antara yang satu dengan yang lainnya.

C.    Pengertian Psikologi Sastra Menurut beberapa Ahli

1.                  Menurut Ratna (2004:350), “Psikologi Sastra adalah analisis teks dengan mempertimbangkan relevansi dan peranan studi psikologis”. Artinya, psikologi turut berperan penting dalam penganalisisan sebuah karya sastra dengan bekerja dari sudut kejiwaan karya sastra tersebut baik dari unsur pengarang, tokoh, maupun pembacanya.
2.                  Penelitian psikologi sastra dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu pertama, melalui pemahaman teori-teori psikologi kemudian dilakukan analisis terhadap suatu karya sastra. Kedua, dengan terlebih dahulu menentukan sebuah karya sastra sebagai objek penelitian, kemudian ditentukan teori-teori psikologi yang dianggap relevan untuk melakukan analisis.






D.    Kelemahan Teori Strukturalisme dan Keilmiahan Teori Strukturalisme

Ø  Kelemahan Teori Struktural

Kelemahan terbesar dari strukturalisme adalah sifatnya yang sinkronistis. Sebuah karya sastra dianggap sebagai sebuah dunia tersendiri yang terlepas dari dunia lainnya. Padahal, sebuah karya sastra adalah cermin zamannya. Artinya, karya sastra yang dihasilkan seorang pengarang pada suatu kurun waktu tertentu merupakan gambaran dari kondisi kehidupan yang terdapat dalam kurun waktu tersebut.

Ø  Keilmiahan Teori Strukturalisme
1.    Sebagai aktivitas yang bersifat intelektual, teori strukturalisme sastra mengarah pada tujuan yang jelas yakni eksplikasi tekstual,
2.    Sebagai metode ilmiah, teori ini memiliki cara kerja teknis dan rangkaian langkah-langkah yang tertib untuk mencapai simpulan yang valid, yakni melalui pengkajian ergosentrik,
3.    Sebagai pengetahuan, teori strukturalisme sastra dapat dipelajari dan dipahami secara umum dan luas serta dapat dibuktikan kebenaran cara kerjanya secara cermat.

E.     Kumpulan Beberapa Soal dan Jawaban


1.      Jelaskan pengertian ilmu sastra?
Jawab :
Ilmu Sastra adalah beberapa disiplin ilmu yang memiliki keterkaitan dan hubungan langsung dengan kajian sastra.(Ahmad Muzakki: 2006; 25) Ilmu Sastra adalah Ilmu yang mempelajari tentang sastra untuk memahami dan menilai baik dan buruknya sastra.

2.      Jelaskan objek kajian ilmu sastra ?
Jawab :
Bahan untuk mewujudkan bentuk sastra adalah bahasa. Kareana Karya sastra adalah sebuah usaha merekam isi jiwa sastrawannya. Rekaman ini menggunakan alat bahasa. Sastra adalah bentuk rekaman dengan bahasa yang akan disampaikan kepada orang lain. (A. Teeuw.2003;4-5).

3.      Jelaskan sastra sebuah bahasan: etimologi dan terminology?
Jawab :
Sastra Secara etimologi :Sastra (Sansekerta, shastra) merupakan kata serapan dari bahasa Sansekerta śāstra, yang berarti “teks yang mengandung instruksi” atau “pedoman”, dari kata dasar śās- yang berarti “instruksi” atau “ajaran”. Dalam bahasa Indonesia kata ini biasa digunakan untuk merujuk kepada “kesusastraan” atau sebuah jenis tulisan yang memiliki arti atau keindahan tertentu. Tetapi kata “sastra” bisa pula merujuk kepada semua jenis tulisan, apakah ini indah atau tidak.
Sastra secara terminologi :Secara istilah menurut Usman Efendi (dalam Badudu, 1986:5)”kesusastraan (sastra) ialah ciptaan manusia dalm bentuk bahasa lisan maupun tulisan yang dapat menimbulkan rasa bagus”.




4.      Pengertian cerpen, roman, dan novel, jelaskan !
Jawab :
Cerita pendek Cerita atau cerita pendek adalah suatu karangan prosa yang berisi cerita sebuah peristiwa kehidupan manusia pelaku/tokoh dalam cerita tersebut. Dalam karangan tersebut terdapat pula peristiwa lain tetapi peristiwa tersebut tidak dikembangkan sehingga kehadirannya hanya sekedar sebagai pendukung peristiwa pokok agar cerita tampak wajar. Ini berarti cerita hanya dikonsentrasikan pada suatu peristiwa yang menjadi pokok ceritanya.

Roman Istilah roman berasal dari genre romance dari Abad Pertengahan yang merupakan cerita panjang tentang kepahlawanan dan percintaan. Istilah roman berkembang di Jerman, belanda, Prancis, dan bagian-bagian Eropa Daratan yang lain. Ada sedikit perbedaan antara roman dan novel yakni bahwa bentuk novel lebih pendek dibanding dengan roman, tetapi ukuran luasnya unsur cerita hampir sama.

Novel  ialah suatu karangan prosa yang bersifat cerita yang menceritakan suatu kejadian yang luar biasa dari kehidupan orang-orang (tokoh cerita). Dikatakan kejadian yang luar biasa karena dari kejadian ini terlahir suatu konflik, suatu pertikaian, yang mengalihkan jurusan nasib para tokoh. Novel hanya menceritakan salah satu segi kehidupan sang tokoh yang benar-benar istimewa yang mengakibatkan terjadinya perubahan nasib.

  1. Jelaskan pengertian kritik sastra !
Jawab :
Wellek memaparkan bahwa pengertian kritik (sastra) berasal dari krites yang dalam bahasa Yunani berarti hakim, atau berasal dari kata krinein yang berarti menghakimi. Dan dari kata kritikos yang berarti hakim, karya sastra berasal muncul pada abad VI SM., ketika seorang bernama Philitas dari pulau kos untuk menjadi guru raja ptolomy II di Alexandria (Yudiono KS: 1990; 19).
Secara etimologis, kritik berarti: 1) membedakan yang baik dari yang jelek, 2) cacat dan kurang (Muhammad Abd Al-Mun’im Khafaji: 1995; 9).
Kritik sastra menurut istilah penilaian terhadap karya sastra secara benar serta menjelaskan nilai dan kualitas sastranya (Ahmad Al-Syayib: 1964; 115)
Kritik sastra adalah kajian tentang stilistika bahasa sastra serta mengetahui (memberikan penilaian) baik dan buruknya (Thaha Musthafa Abu Karisy: 1976; 5).
Kritik Sastra ialah pengamatan yang teliti, perbandingan yang tepat serta pertimbangan yang adil terhadap baik buruknya kualitas, nilai, kebenaran suatu karya sastra. (Prof. DR. Henry Guntur Tarigan: 1984; 187).





BAB  III
PENUTUP

A.    Kesimpulan
  1. Penelitian psikologi sastra dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu pertama, melalui pemahaman teori-teori psikologi kemudian dilakukan analisis terhadap suatu karya sastra. Kedua, dengan terlebih dahulu menentukan sebuah karya sastra sebagai objek penelitian, kemudian ditentukan teori-teori psikologi yang dianggap relevan untuk melakukan analisis.
2.      Teori strukturalisme sastra merupakan sebuah teori pendekatan terhadap teks-teks sastra yang menekankan keseluruhan relasi antara berbagai unsur teks. Unsur-unsur teks secara berdiri sendiri tidaklah penting. Unsur-unsur itu hanya memperoleh artinya di dalam relasi, baik relasi asosiasi ataupun relasi oposisi. Relasi-relasi yang dipelajari dapat berkaitan dengan mikroteks (kata, kalimat), keseluruhan yang lebih luas (bait, bab), maupun intertekstual (karya-karya lain dalam periode tertentu). Relasi tersebut dapat berwujud ulangan, gradasi, ataupun kontras dan parodi (Hartoko, 1986: 135-136).

B.     Saran
Menurut penyusun penulisan makalah tentang Psikologi sastra ini masih jauh dari kesempurnaan dan memiliki banyak kekurangan baik dari segi teori, kajian serta penggunaan kata-kata didalamnya. Kami mengharap para pembaca akan lebih menganalisis atau mengkaji tentang psikologi sastra ini. Teori sastra selalu berpengaruh akan isi sebuah sastra yang dinikmati. Hal itu memberikan wadah kepada pembaca bahwa setiap karya tulis bisa diprediksi akan isi dan maknanya tergantung akan teori  dan pemahaman pembaca. Penyusun menyarankan agar setiap pembaca mampu untuk menilai sebuah karya sastra menurut teori sastra yang berkemabang saat ini.

DAFTAR  PUSTAKA

Psikoanalisis dan Sastra « Sekolah Berpikir dan Menulis.htm
Id, Ego, dan Superego Oleh Sigmund Freud _ BELAJAR PSIKOLOGI.htm
Blog Archive » FREUD, Id-Ego-Superego.htm
Pendekatan-Dalam-Penelitian-Sastra.htm
penerapan-teori-psikoanalisis-dalam.html
Hardjana, Andre.1981. Kritik Sastra Sebuah Pengantar.Jakarta : Gramedia
Endraswara Suwardi.2008.Metode Penelitian Psikologi Sastra.Yogyakarta : Azza grafika.

Abrams,M.H. 1979. The Mirror and the lamp : Romantic Theory and the Critical Tradition. New York : .Oxford University Press.
Barry, Peter. 2010. BEGINNING THEORY. Yogyakarta: JALASUTRA
Luxemburg, Jan Van, dkk. 1986 Pengantar Ilmu Sastra. Terjemahan Dick Hartoko. Jakarta : Gramedia.
Pradopo, Rachmat Djoko. 1993. Beberapa Teori Sastra, Metode Kritik, dan Penerapannya. Yogyakarta : Gadjah Mada University Press.
Pradopo, Rachmat Djoko. 2010. PENGKAJIAN PUISI. Yogyakarta : Gadjah Mada University Press.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar